Selasa, 23 Maret 2010

Artikel...





PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK AKUNTANSI




1. Pengertian Akuntansi
Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan dua aspek penting yaitu :
1) Penekanan pada aspek fungsi yaitu pada penggunaan informasi akuntansi. Berdasarkan aspek fungsi akuntansi didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu yang menyajikan informasi yang penting untuk melakukan suatu tindakan yang efisien dan mengevaluasi suatu aktivitas dari organisasi. Informasi tersebut penting untuk perencanaan yang efektif, pengawasan dan pembuatan keputusan oleh manajemen serta memberikan pertanggungjawaban organisasi kepada investor, kreditor, pemerintah dan lainnya.

2) Penekanan pada aspek aktivitas dari orang yang melaksanakan proses
akuntansi. Dalam aspek ini orang yang melaksanakan proses akuntansi harus :
• Mengidentifikasikan data yang relevan dalam pembuatan keputusan.
• Memproses atau menganalisa data yang relevan.
• Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pembuatan keputusan.

2. Tujuan/Manfaat Akuntansi
Tujuan utama akuntansi
adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu entitas kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Yang dimaksud dengan entitas adalah badan usaha/perusahaan/organisasi yang mempunyai kekayaan sendiri. Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi berguna bagi pihak-pihak di dalam organisasi itu sendiri (internal) maupun pihak-pihak di luar organisasi (eksternal). Pihak manajemen merupakan contoh pemakaiinformasi dari kalangan internal. Informasi akuntansi ini oleh manajemen dimanfaatkan untuk perencanaan, pengendalian dan evaluasi aktivitas usaha yang dilaksanakan.

Dari sisi pengguna informasi dari kalangan eksternal, terbagi menjadi dua
yaitu :
• pemakai eksternal yang berkepentingan langsung terhadap informasi akuntansi contoh : investor dan kreditor
• pemakai eksternal yang tidak berkepentingan langsung misalnya Analis
Ekonomi, Pegawai dan Lembaga-lembaga Pemerintah.

3. Konsep Dasar Akuntansi
Beberapa konsep dasar akuntansi adalah sebagai berikut :

1) Entitas Akuntansi (Accounting Entity)
Dipandang dari konsep akuntansi, perusahaan merupakan suatu entitas (kesatuan usaha) yang terpisah dan berdiri sendiri di luar entitas ekonomi lain.

2) Kesinambungan (Going Concern)
Bahwa perusahaan diasumsikan tidak berhenti di satu periode saja, melainkan berlanjut terus dan bukan untuk dijual.

3) Periode Akuntansi (Accounting Period)
Pada umumnya suatu periode akuntansi terdiri dari 12 bulan atau satu tahun. 4) Objektif (Objective) Bahwa pencatatan transaksi-transaksi harus didasarkan pada dokumen asli.

5) Pengukuran dalam satuan uang (Monetary Measurement Unit)
Bahwa pengungkapan dan penuangan transaksi harus dinyatakan dalam nilai uang.

6) Harga Pertukaran (Historical Cost)
Bahwa aset selalu dicatat dan dilaporkan berdasarkan nilai perolehan atau nilai belinya karena lebih obyektif dan mudah untuk pelaporannya.

7) Penandingan beban dengan pendapatan (Matching Cost Against
Revenue)Konsep ini menekankan perlunya menghubungkan beban biaya dengan pendapatan yang diakui pada periode yang sama.

4. Persamaan Akuntansi
Untuk memenuhi kebutuhan manajemen atas informasi yang akurat dan tepat waktu diperlukan adanya suatu sistem yang dapat mengklasifikasikan dan mencatat transaksi-transaksi sehingga informasi dapat diperoleh setiap hari bahkan setiap saat dibutuhkan. Sistem pengklasifikasian danpencatatan tersebut adalah sistem pembukuan berganda (double entry accounting system) di mana setiap transaksi dianalisis dan selanjutnya dicatat pada dua sisi yaitu sisi sebelah Kiri (Debet) dan sisi sebelah Kanan (Kredit). Untuk mengklasifikasikan pos-pos atau transaksi yang terjadi di perusahaan digunakan suatu bagan yang berisi rekening-rekening atau perkiraan, yang disebut “Bagan Perkiraan Standar”. Di dalam bagan perkiraan standar, perkiraan-perkiraan diklasifikasikan menjadi perkiraan neraca dan perkiraan laba/rugi. Perkiraan neraca terdiri dari aset, hutang dan ekuitas pemilik, sedangkan perkiraan laba/rugi terdiri dari pendapatan dan biaya.Untuk menjalankan sistem akuntansi yang berpasangan (double entry accounting) telah ada konvensi dalam akuntansi yaitu aset dicatat di sebelah kiri (debet) sedangkan hutang dan ekuitas dicatat di sebelah kanan (kredit). Model pencatatan ini dikenal dengan istilah persamaan akuntansi.

Model persamaan akuntansi tersebut dapat diilustrasikan sebagai berikut :

ASET = HUTANG + MODAL

Kedua sisi kiri dan kanan dari persamaan akuntansi jumlahnya harus selalu sama, karena hak atas seluruh aset ada pada kreditur dan pemilik. Semua transaksi mulai dari yang paling sederhana sampai dengan yang paling rumit akan mempengaruhi unsur-unsur di atas. Perlu digaris bawahibahwa pengaruh suatu transaksi terhadap sisi kiri dan kanan harus seimbang, demikian juga hasil akhir/saldonya harus seimbang.

5. Neraca
Neraca adalah daftar yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas ekonomi misalnya suatu badan usaha/perusahaan atau organisasi pada suatu saat tertentu. Yang dimaksud dengan posisi keuangan adalah posisi aset, hutang dan modal.

1) Aset

Aset adalah sumber-sumber daya ekonomi yang dimiliki perusahaan,
dapat diukur dengan uang dan digunakan untuk menjalankan kegiatan usahanya. Saldo Normal perkiraan Aset berada di sebelah kiri neraca atau sebelah debet. Penambahan aset dicatat di sebelah debet dan pengurangan aset dicatat di sebelah kanan atau sebelah kredit.
Aset dapat dikelompokan menjadi
:
• Aset Lancar

• Aset Tetap

• dan Aset Lain-lain.

Aset Lancar
adalah kas dan aset lainnya yang dapat dijadikan kas atau akan dipakai habis pada tahun buku berikutnya. Contoh aset yang dikategorikan sebagai aset lancar antara lain : kas, bank, piutang dan persediaan.
Aset Tetap adalah aset berwujud yang dimiliki oleh perusahaan yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun. Contoh aset tetap antara lain : tanah, bangunan, kendaraan bermotor dan inventaris kantor.
Aset Lain-lain
adalah aset yang tidak dapat diklasifikasikan ke dalam aset lancar dan aset tetap. Contoh aset lain-lain antara lain : hak cipta,paten, goodwill dan lain-lain.
Aset ditinjau dari sifat fisiknya menjadi :
• Aset Berwujud

• Aset Tidak Berwujud

Aset Berwujud
adalah aset yang secara fisik dapat dilihat, misalnya : Persediaan, Bangunan dan Kendaraan. Sedangkan Aset Tidak Berwujud adalah aset yang secara fisik tidakdapat dilihat. Contoh : Hak Cipta, Paten, Goodwill dan Franchise. Penyajian aset di neraca adalah sesuai dengan urutan likuiditasnya. Oleh karena itu, aset seperti kas yang paling tinggi urutan likuiditasnya dalam neraca ditempatkan paling atas dan kemudian disusul oleh aset lain seperti piutang, persediaan dan lain-lain yang urutan likuiditasnya semakin rendah. Likuiditas disini maksudnya adalah kemampuan aset tersebut untuk dapat segera dicairkan menjadi uang atau kas. Penyajian aset di neraca diatur dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Sebagai contoh kas dicatat sebesar nilai nominal, piutang sebesar nilai yang diharapkan dapat ditagih, aset tetap sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

2) Hutang
Hutang merupakan kewajiban perusahaan yang timbul kepada pihak
ketiga yang harus dibayar oleh perusahaan di masa yang akan datang pada saat hutang tersebut jatuh tempo. Saldo Normal perkiraan Hutang berada di sebelah kanan atau sebelah kredit. Penambahan hutang dicatat di sebelah kredit dan pengurangan hutang dicatat di sebelah debet.
Hutang dapat dikelompokan menjadi :
• Hutang Jangka Pendek (Hutang Lancar)

• Hutang Jangka Panjang

Hutang Jangka Pendek (Lancar) adalah segala bentuk kewajiban
kepada pihak ketiga yang harus dibayar pada tahun berikutnya.
Sedangkan Hutang Jangka Panjang merupakan hutang yang jatuh
temponya lebih dari satu tahun.Hutang disajikan di neraca sebesar nominal pinjaman dan diklasifikasikan berdasarkan tanggal jatuh temponya.
Contoh hutang jangka pendek atau hutang lancar yaitu hutang dagang,
sedangkan contoh hutang jangka panjang misalnya pinjaman hipotik dan
pinjaman obligasi.

3) Modal

Modal merupakan kekayaan bersih pemilik yang ditanamkan di
perusahaan. Modal ini merupakan selisih antara total aset dikurangi total kewajiban yang ada. Modal merupakan penyertaan pemilik dalamberpartisipasi menjalankan kegiatan usaha. Saldo Normal perkiraan Modal berada di sebelah kanan atau sebelah kredit. Penambahan modal dicatat di sebelah kredit sedangkan pengurangan modal dicatat di sebelah debet. Komponen modal terdiri atas investasi pemilik dan pendapatan bersih yang belum ditarik oleh pemilik perusahaan. Selama tahun berjalan akan terjadi transaksi keuangan, yang mempengaruhi posisi aset, hutang, dan / atau modal. Transaksi yang mempengaruhi modal dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu yang berpengaruh langsung seperti setoran/ambilan pemilik dan yang berpengaruh secara tidak langsung yaitu diperolehnyapendapatan dan adanya beban biaya. Berhubung perkiraan-perkiraan tersebut merupakan perkiraan pembantu modal, maka diperlakukan seperti perkiraan modal yaitu pendapatanbertambah di kredit dan berkurang didebet, sedangkan biaya didebet bila bertambah dan dikredit bila berkurang.

D A F T A R P U S T A K A
1. Thacker, Ronald J, “Accounting Principles”, Prentice/Hall International editions, Second Edition, 1979.
2. Soemarso, S.R, “Akuntansi Suatu Pengantar”, Rineka Cipta, Edisi ke-4, 1992.
3. Kieso Donald E. and Weygandt, Jerry J., “Intermediate Accounting”, John Wiley & Sons, Inc, Sixth Edition, 1989.
4. Sugijanto, Drs., Ak., Robert Gunardi, Drs., Ak., Sonny Loho, Ak., “Akuntansi Pemerintahan dan Organisasi Non-Laba”, PPA – FE Universitas Brawijaya, 1995.
5. Gade, Muhammad, “ Akuntansi Pemerintahan”, Lembaga Penerbit-FE UI, 1993.
6. Kusnadi, H, HMA, dkk, “Akuntansi Pemerintahan (Publik)”,
7. Pusdiklat BPKP, “Dasar-Dasar Akuntansi”, 1997.
8. BAKUN dan LAN RI, “Dasar-Dasar Akuntansi”, 1996.

Identitas Diri


Mariana Prisca Sary Ero Wutun
109 5111 206
S1-Akuntansi (Fakultas Ekonomi) '09



...Gabung di Paduan Suara Mahasiswa "NADA" UTY...